Daftar Isi: (toc)
Bagaimana cara pemijahan ikan sumatra yang benar? Ikan sumatra (Puntius tetrazona) adalah ikan air tawar dari keluarga Cyprinidae di dalam genus Puntius. Dinamakan ikan sumatra karena ikan ini merupakan ikan endemik Pulau Sumatera. Ikan sumatra sering dijadikan sebagai ikan hias berkat kemolekan tubuh serta gerak-geriknya yang begitu lincah. Orang-orang luar biasa menyebutnya dengan nama tiger barb fish.
Ikan sumatra mempunyai bentuk badan yang memanjang agak ke samping. Warna dasar tubuhnya adalah putih keperakan. Tubuh bagian atasnya cenderung berwarna sawo matang dengan corak hijau. Sedangkan warna sisi tengah badannya kemerah-merahan. Terdapat garis hitam kebiruan sebanyak empat buah yang memotong sisi badannya. Biasanya semua sirip ikan sumatra berwarna kehitam-hitaman sehingga memberikan kesan yang begitu tangguh.
Ika sumatra hidup di sungai, danau, dan rawa-rawa yang mengandung air tawar. Ikan ini cenderung lebih menyukai perairan yang berarus lambat hingga sedang dengan kedalaman antara 2-3 meter. Ikan sumatra juga banyak menghuni lingkungan perairan yang berlumpur, banyak ditumbuhi tanaman air, serta memiliki pH agak asam. Selain di Pulau Sumatera, ternyata ikan sumatra pun sering ditemukan di Pulau Kalimantan.
Ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam memijahkan ikan sumatra, yaitu :
Tahap I. Pemilihan Induk
Pastikan ikan-ikan sumatra yang akan digunakan sebagai ikan indukan memiliki kualitas yang benar-benar bagus. Ikan jantan harus bertubuh langsing dengan warna tajam yang agak tua. Kalau bisa, pilihlah ikan jantan yang hidungnya berwarna merah cherry. Berbeda dengan ikan betina yang warnanya tidak terlalu mencolok sehingga perlu dipilih indukan yang bertubuh membulat. Tubuh induk betina yang membulat menandakan adanya sel-sel telur yang begitu banyak di dalamnya. Minimal kedua indukan ikan sumatra telah berusia 5-6 bulan dan memiliki panjang tubuh antara 4-6 cm.
Tahap II. Persiapan Pemijahan
Proses pemijahan ikan sumatra dapat dilakukan di kolam atau akuarium yang diisi air setinggi 30 cm. Kemudian masukkan beberapa tanaman air yang sudah dicuci bersih ke dalam tempat pemijahan tersebut. Selain untuk menciptakan suasana yang tenang, tanaman air ini juga berguna sebagai tempat ikan untuk meletakkan telurnya. Setelah dirasakan tempat pemijahan sudah siap, Anda bisa merilis ikan-ikan indukan dengan perbandingan antara jantan dan betina yaitu 1:1. Kolam seluas 2 m2 dapat digunakan untuk memijahkan 40 pasang ikan sumatra sekaligus. Namun bila pemijahannya dilakukan di akuarium sebaiknya tidak lebih dari 4 pasang supaya berhasil.
Tahap III. Proses Pemijahan
Waktu pemijahan pada ikan sumatra umumnya berlangsung pada siang hari. Jika setelah Anda mengecek kondisi tempat pemijahan banyak terdapat telur-telur ikan artinya ikan sumatra sudah berhasil melakukan pemijahan. Begitu pula apabila tidak ada telur ikan sama sekali atau jumlah telur ikan masih sedikit, Anda harus menunggu beberapa sesaat lagi sampai semua pasangan indukan ikan sumatra telah sukses memijah. Sebagian telur ikan akan menempel di tanaman dan sisanya tampak melayang di air. Anda harus segera mengeluarkan ikan yang sudah memijah supaya tidak memakan telur-telur ikan. Barulah kemudian semua telur ikan dipindahkan ke tempat penetasan telur khusus yang dilengkapi aerator.
Tahap IV. Penetasan Telur
Sebaiknya penetasan telur dilakukan di akuarium yang minimal dilengkapi dengan aerator untuk menjaga kondisi airnya. Dalam kurun waktu antara 2-3 hari, telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva ikan yang ukurannya sangat kecil. Tampak kantong kuning telur yang masih menempel di badannya sebagai cadangan makanan. Sedangkan telur ikan yang tidak berhasil dibuahi oleh sel sperma akan membusuk sehingga harus disingkirkan. Ikan-ikan yang baru menetas tidak bisa mengonsumsi pakan dari luar sebab mulutnya masih terlalu kecil dan gerakannya pun sangat lemah. Setelah berumur 3 hari, Anda bisa memberikannya pakan berupa infusoria.
ads6 ads8
No comments:
Post a Comment