Daftar Isi: (toc)
Memelihara Chameleon memang masih awam bagi kebanyakan penghobi hewan peliharaan di Indonesia, namun tidak bagi mereka yang pecinta reptil. Bagi kalian yang baru pertama kali memelihara reptil dan memutuskan Chameleon sebagai pilihan pertama, mungkin masih agak bingung harus memulai dari mana.
Menata Setup Kandang Chameleon bisa dibilang tidak terlalu mudah bagi pemula, karena komunitasnya yang belum terlalu banyak sehingga cukup sulit untuk mengumpulkan informasi yang akurat. Selain itu, mengingat Chameleon bukanlah hewan asli dari Indonesia maka Cara Menata / Setup Kandang Chameleon yang benar juga dapat menunjang keberlangsungan hidup hewan lucu yang satu ini.
Memilih Kandang Untuk Chameleon
Memilih kandang untuk Chameleon tidak bisa sembarangan. Chameleons membutuhkan ruang habitat yang cukup luas untuk hidup, termasuk ruang vertikal untuk mereka memanjat. Ukuran kandang yang terlalu sempit akan membuat mereka mudah stres.
Ukuran kandang Chameleon yang direkomendasikan adalah minimal 60x60x120 untuk 1 ekor Chameleon dewasa. Kandang yang tinggi merupakan hal yang paling dasar untuk memberikan keleluasaan ruang gerak bagi chameleon untuk memanjat.
Sangat disarankan untuk memilih kandang Chameleon yang menggunakan kawat jaring dengan body besi atau kayu. Pastikan kawat jaring yang kalian gunakan telah dilapisi dengan plastik atau zat anti-karat karena kandang Chameleon harus disetting agak lembab sesuai dengan habitat aslinya.
Gunakan kawat jaring dengan jarak lubang yang tidak terlalu besar (kurang lebih 1 cm). Kandang yang terbuat dari bahan ini akan memberikan ventilasi perputaran udara yang sangat baik sehingga membuat mereka nyaman tinggal di dalamnya, serta dapat mencegah Chameleon kabur dari kandangnya.
Berbeda dengan hewan reptil lainnya, Chameleon tidak direkomendasikan untuk dipelihara menggunakan kandang yang terbuat dari kaca. Karena kandang kaca seperti akuarium tidak memberikan ventilasi udara yang baik yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit maupun mata mereka. Di sisi lain, Chameleon dapat menjadi stres saat melihat pantulan mereka di kaca.
Cara Setup Kandang Chameleon
Setup kandang Chameleon sangat penting untuk memastikan mereka hidup dengan nyaman di dalamnya dalam waktu yang lama. Beberapa elemen penting seperti substrat, dahan-dahan tanaman, pengatur kelembaban serta lampu untuk cahaya dan penghangat mutlak diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup mereka supaya tetap sehat.
Substrat Kandang Chameleon
Pada dasarnya, substrat bukan merupakan elemen yang wajib ada di kandang. Subtrat pada kandang Chameleon berfungsi sebagai layer tambahan yang diletakkan di atas tatakan kandang. Umumnya penghobi memilih substrat dengan fokus untuk estetika, terutama bagi mereka yang mengambil tema pure pada kandang Chameleon-nya. Namun, apabila menggunakan kandang dengan landasan yang terbuat dari jaring kawat, maka substrat dapat kalian kesampingkan.
Beberapa penghobi juga memilih menggunakan koran atau tissue tebal untuk memudahkan membersihkan kotoran-kotoran yang dihasilkan oleh Chameleon yang jatuh ke atasnya, terutama mereka yang menggunakan kandang dengan landasan strong.
Bagi kalian yang ingin menambahkan kesan pure di kandang kalian dapat menggunakan substrat seperti cocopeat. Penggunaan cocopeat sebagai susbstrat selain bagus secara estetika, juga dapat membantu menjaga kelembaban di dalamnya.
Hindari menggunakan substrat dengan ujung-ujung tajam seperti batu kerikil dan potongan-potongan kayu. Penggunaan substrat seperti tanah juga perlu perhatian khusus, pastikan untuk memilih tanah murni yang belum tercampur pupuk. Hal ini disebabkan karena tanah cenderung mudah termakan oleh Chameleon, terutama pada saat mereka berburu jangkrik dan serangga di dalamnya.
Ranting, Dahan, dan Tanaman Di Kandang Chameleon
Ranting dan dahan-dahan kayu merupakan barang wajib bagi kalian yang memelihara Chameleon. Bahan-bahan tersebut berfungsi sebagai media bagi mereka untuk memanjat, eksplorasi, dan tempat berlindung. Pilihlah ranting dan dahan kayu yang bersih dari duri dan kokoh untuk mencegah Chameleon kesayangan kalian terluka.
Ranting kayu dan dahan yang dipilih juga harus berasal dari tanaman yang tidak beracun dan tidak mengeluarkan getah. Beberapa penghobi juga menyarankan penggunaan tanaman-tanaman plastik sebagai pengganti bagi kalian yang masih pemula untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Bagi kalian yang ingin menambahkan tanaman asli di dalam kandang Chameleon, pastikan untuk memilih tanaman yang dapat hidup di tingkat kelembaban yang tinggi. Tanaman hias seperti Palem Bambu, Walisongo, Rubber Plant, Philodendron, dan Sirih Gading bisa menjadi opsi tanaman untuk kandang Chameleon.
Lighting Kandang Chameleon
Persepsi untuk pencahayaan di kandang Chameleon berbeda dengan hewan pada umumnya. Dimana pada hewan umumnya lampu digunakan sebagai penerangan supaya kita dapat melihat aktivitas mereka. Namun pada Chameleon, pencahayaan di dalam kandang juga berfungsi sebagai kebutuhan kesehatan dan menghangatkan tubuh.
Pancaran sinar UVA berfungsi sebagai penghangat bagi Chameleon saat berjemur (Basking). Berjemur sangat penting bagi Chameleon, karena mereka adalah makhluk Ectothermic (Berdarah dingin) yang harus menaikkan suhu tubuh mereka kembali ke regular setelah terkena udara malam yang dingin.
Berjemur bagi Chameleon bermanfaat untuk membuat mereka tetap kuat dan sehat, di sisi lain proses berjemur juga membantu mereka mencerna makanan. Hanya saja, pancaran UVA yang terlalu tinggi malah dapat menyebabkan terjadinya degradasi vitamin serta menurunkan nafsu makan mereka.
Pancaran sinar UVB berfungsi untuk membantu pertumbuhan tulang dan proses metabolisme tubuh Chameleon dalam mengubah Vitamin D menjadi D3. Kekurangan (defisit) Vitamin D3 pada Chameleon sangat berbahaya karena dapat menimbulkan penyakit MBD (Metabolic Bone Illness) yang merupakan penyebab kematian paling tinggi pada reptil.
Itulah kenapa penggunaan lampu bohlam rumah tangga biasa menjadi kurang tepat. Karena bohlam lampu rumah tangga cenderung memancarkan sinar UVA dalam jumlah yang sangat besar dan minim UVB.
Sangat disarankan bagi kalian untuk menggunakan bohlam khusus reptil dalam memelihara Chameleon. Kalian dapat membeli lampu khusus reptil ini di market dengan kisaran harga Rp 25.000 – Rp 185.000 tergantung dari besar watt, kualitas, dan merk nya.
Namun perlu diingat, penggunaan lampu UVA/UVB pada kandang Chameleon juga tidak boleh terlalu lama. Kalian cukup menyalakan lampu 10-12 jam saja per hari dan matikan saat malam hari.
Kelembaban Kandang Chameleon
Chameleons merupakan hewan yang berasal dari hutan hujan tropis. Itu sebabnya mereka membutuhkan tingkat kelembaban kandang yang cukup tinggi. Tingkat kelembaban kandang Chameleon yang ultimate adalah 60 – 85%, yang dapat dicapai dengan menggunakan sistem Misting atau Dripping .
Misting dan Dripping selain berfungsi sebagai penjaga kelembaban juga berfungsi sebagai sumber air minum bagi Chameleon. Chameleon jarang sekali minum dari wadah minuman, jadi kalian tidak perlu menyediakan wadah khusus minuman bagi mereka. Mereka biasanya minum dari tetesan air berbentuk droplets yang menempel pada permukaan ranting dan daun tanaman.
Sistem Misting dan Driping tersebut dapat kalian lakukan dengan menggunakan dengan alat sederhana seperti Botol Spray. Kalian cukup membeli botol spray yang memiliki mode semprotan lembut menyerupai kabut yang dapat ditemukan dengan mudah di toko kebun atau peralatan taman (biasanya dijual di kisaran harga Rp 8.000 – Rp 25.000). Kalian cukup menyemprotkan air secara rutin ke dalam kandang Chameleon (terutama pada siang hari) hingga mencapai tingkat kelembaban yang dibutuhkan.
Bagi kalian yang memiliki price range lebih, dapat menggunakan sistem misting mandiri yang dirakit dari gabungan pompa, timer otomatis, dan mist nozzle. Alat ini dapat mempermudah kalian untuk menjaga tingkat kelembaban terutama bagi yang memiliki waktu minim untuk merawat chameleon. Computerized Misting System ini dapat kalian beli di market Indonesia dengan banderol harga sekitar Rp 450.000 hingga Rp 550.000.
Penghobi juga dianjurkan membeli hygrometer untuk mengontrol secara reguler tingkat kelembaban di kandang Chameleon. Alat ini dapat diletakkan di daerah yang terpancar sinar lampu UVA/UVB, mengingat space ini biasanya cenderung memiliki suhu lebih tinggi dari yang lainnya.
Sistem Pembuangan Kandang Chameleon
Sistem pembuangan kandang Chameleon sangatlah penting. Terutama karena proses misting akan meninggalkan residu air di dalam kandang yang apabila dibiarkan dapat membuat kandang menjadi banjir. Sementara untuk kalian yang menggunakan substrat dalam bentuk soil dan cocopeat biasanya cukup mengganti substrat dengan yang baru apabila dirasa sudah terlalu basah.
Bagi kalian yang menggunakan kandang yang terbuat dari jaring kawat, sistem pembuangan kandang cukup dengan memberikan tatakan khusus dibawahnya untuk menampung air supaya tidak banjir yang bisa sewaktu-waktu di keringkan. Sementara untuk kandang dengan lantai strong, kalian perlu untuk membuat lubang buang untuk mengeluarkan air dari dalam kandang.
Kesimpulan
Setup Kandang Chameleon dapat bervariasi sesuai selera, mulai dari bertema pure hingga minimalis. Walaupun terasa sulit di awalnya, namun dengan berani berinvetasi pada peralatan yang tepat akan membuat proses upkeep kandang menjadi lebih mudah dan terkontrol.
Panduan setup kandang Chameleon di atas akan sangat memudahkan proses kalian menentukan jenis kandang serta setup yang dapat kalian sesuaikan dengan price range. Kebersihan dan setup kandang yang benar memastikan Chameleon akan hidup dengan lebih sehat dan berumur panjang.
No comments:
Post a Comment