Daftar Isi: (toc)
Salah satu penyakit ikan arwana yang harus diwaspadai adalah penyakit gigit ekor. Sesuai namanya, ikan arwana yang terkena penyakit ini akan menggigit ekornya beberapa kali. Hal ini mengakibatkan kondisi ekornya rusak dan robek. Bahkan jika penyakit ini sudah cukup parah, maka dampak yang ditimbulkannya bisa sangat fatal, di mana ikan arwana akan mencabik ekor miliknya sendiri. Sehingga dibutuhkan operasi khusus untuk memulihkannya.
Ikan arwana yang menderita penyakit gigit ekor biasanya akan mempelihatkan gejala-gejala awal seperti perilaku yang aneh, ikan terlihat gelisah dan berenang ke sana kemari. Beberapa hari kemudian, sirip ekor ikan tersebut akan robek di bagian selaputnya sehingga hanya tersisa jari-jari siripnya. Awalnya memang kecil, tetapi akan membesar seiring berjalannya waktu. Bahkan bukan tidak mungkin jari-jari siripnya juga bisa turut mengalami kerusakan.
Ada dua penyebab utama timbulnya penyakit gigit ekor pada ikan arwana, di antaranya :
Penyebab 1. Ikan Mengalami Stres
Ikan yang sedang mengalami stres sangat rentan mengalami penyakit gigit ekor. Ada beberapa faktor pemicunya yaitu kondisi lingkungan yang baur, ikan mengalami kaget terhadap suasana di sekitar akuarium, atau ukuran akuarium yang terlalu kecil. Ikan arwana yang sedang stres akan memperlihatkan gerakan berenang berputar-putar pada satu poros yang sama hingga akhirnya ikan tersebut menggigit ekornya sendiri.
Penyebab 2. Ikan Diserang Parasit
Penyakit gigit ekor pada ikan arwana bisa pula disebabkan oleh serangan parasit. Parasit ini menyerang ikan yang berpusat di bagian ekornya. Serangan parasit ini akan mengakibatkan rasa gatal tak tertahankan pada si ikan. Lantas ikan arwana yang merasa sangat gatal berusaha mengatasinya dengan berenang hilir mudik serta menggigiti ekornya sendiri. Maka dampak dari aktivitas ini adalah ekor ikan menjadi rusak.
Pengendalian
Penyakit gigit ekor sebenarnya bisa dicegah agar tidak menjangkit ke ikan arwana peliharaan Anda. Salah satunya bisa dilakukan dengan menambahkan tankmate ke dalam akuarium untuk meminimalisir risiko ikan menjadi stres. Anda bisa menggunakan tankmate yang berjenis ikan kapiat bangkok. Ikan ini juga sekaligus dapat berfungsi sebagai agen pembersih akuarium sebab ikan ini paling suka memakan sisa makanan ikan arwana.
Ikan arwana yang sedang stres juga bisa dikendalikan dengan membuatnya merasa tenang. Anda dapat memulainya dengan memindahkan akuarium ke ruangan yang paling tenang di rumah Anda. Kemudian tutupi seluruh dinding akuarium tersebut memakai kertas untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan agar ikan merasa lebih tenang dan tidak terganggu oleh suasana lingkungan di luar akuarium.
Pengobatan kepada ikan arwana yang menderita penyakit gigit ekor bisa dilaksanakan dengan mudah. Caranya yaitu Anda perlu memindahkan ikan yang sakit ke akuarium lain yang kondisi di dalamnya benar-benar bersih dan steril. Pastikan air yang digunakan telah sesuai dengan kebutuhan ikan arwana. Lalu teteskan sekitar 20 tetes obat tropical fish medicine. Biarkan ikan arwana yang sakit hidup di akuarium ini selama beberapa hari.
Pengoperasian
Apabila ikan arwana sudah menderita penyakit yang cukup parah sehingga mengakibatkan bagian ekornya mengalami kerusakan, mau tidak mau Anda harus melakukan langkah operasi guna memulihkan kondisi ekor tersebut. Mulailah dengan membius ikan arwana menggunakan aquadine. Setelah ikan benar-benar pingsan, akan ke tempat operasi untuk dilakukan proses trimming. Gunakan gunting yang tajam dan kondisinya steril untuk merapikan ekor ikan tadi. Potonglah serapi mungkin. Lalu lakukan upaya penyadaran ikan kembali. Nantinya ekor yang telah dipotong tadi akan tumbuh lagi, meski prosesnya memakan waktu yang lama.
ads6
ads8
No comments:
Post a Comment