Daftar Isi: (toc)
ads4
ads5
Kelinci angora adalah varietas kelinci yang memiliki ciri berbulu tebal dan lebat. Biasanya dibudidayakan untuk diambil bulu atau wool-nya. Bulu kelinci angora dikenal karena teksturnya yang halus dan lembut. Jenis kelinci ini diketahui berasal dari Ankara, Turki. Daerah ini dikenal juga sebagai tempat asal kucing angora dan kambing angora.
Bisnis wool kelinci angora berkembang di negara-negara beriklim dingin seperti Eropa dan Amerika. Bulu kelinci angora dipanen setiap 4-5 bulan sekali dengan cara dicukur atau dicabut. Metode pancabutan bulu kelinci menjadi kontroversi para pecinta binatang karena dianggap menyakiti satwa. Di Indonesia, kelinci anggora banyak dipelihara sebagai hewan kesayangan.
Ada beberapa jenis kelinci anggora yang populer di Indonesia, yaitu angora Inggris, angora Perancis, angora giant, dan angora satin. Ada juga hasil silangan lain yang kurang populer seperti angora Jerman, angora Korsel dan angora Swiss. Selain itu banyak para breeder yang mengawinkan kelinci angora dengan ras lain sehingga melahirkan banyak varian hasil silangan.
a. Angora Inggris
Angora Inggris merupakan jenis yang paling kecil dibanding kelinci angora lainnya. Bobot tubuh kelinci dewasa sekitar 2,3 – 3,2 kg. Angora Inggris jenis yang paling favorit sebagai hewan pertunjukan. Bulunya tebal dan tumbuh hingga ke telinga dan muka. Angora Inggris memerlukan perawatan harian yang intensif. Tidak dianjurkan bagi pemelihara hewan pemula. Bulu-bulunya yang panjang dan halus mudah kusut dan harus rutin dibersihkan karena mudah rontok.
b. Anggora Perancis
Angora perancis memiliki bobot tubuh sekitar 3,4 – 4,8 kg. Bulunya tumbuh panjang dan pertumbuhan bulunya cepat. Angora Perancis memiliki warna bulu yang beragam. Perawatan kelinci angora perancis tidak sintensif angora inggris. Cocok untuk dipelihara sebagai binatang kesayangan untuk pemula.
c. Anggora Giant
Angora giant merupakan hasil silangan angora dengan flemish giant. Seperti namanya angora giant memiliki tubuh paling bongsor, kelinci dewasa bisa mencapai 5 kg. Warna bulunya putih, jenis ini menjadi pilhan favorit untuk diambil wool-nya. Karena badannya yang besar, hasil panen wool-nya lebih tinggi dibanding jenis lain. Bulunya tidak mudah rontok sehingga untuk memanennya perlu dicukur.
d. Anggora Satin
Angora satin memiliki bobot sekitar 3 – 4,3 kg, dipelihara untuk diambil wool-nya. Kelinci angora satin memiliki berbagai variasi warna. Jenis wool-nya disukai kalangan industri karena mudah dipintal.
Perawatan kelinci angora
Kelinci angora termasuk jenis hewan yang jinak dan tidak terlalu lincah dibanding jenis kelinci lainnya. Bulunya yang lebat dan panjang menjadi daya tarik tersendiri untuk dijadikan hewan peliharaan. Memelihara kelinci angora butuh ketelatenan terutama menyangkut kebersihan bulu-bulunya. Hal-hal utama yang prlu diperhatikan dalam merawat kelinci angora antara lain:
Makanan
Meskipun secara alamiah kelinci pemakan hijauan, untuk memelihara kelinci angora sebaiknya menggunakan pakan pelet atau pakan pabrikan. Biasanya pakan pabrik telah mengandung nutrisi yang seimbang untuk menjamin pertumbuhan kelinci dan bulu-bulunya yang indah. Sesekali bisa juga dihidangkan hijauan seperti sayuran. Hijauan yang diberikan hendaknya dilayukan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar airnya. Sayuran segar yang masih mengandung kadar air tinggi dikhawatirkan akan membuat kembung atau mencret.
Sayuran sebaiknya diberikan sesekali saja, misalnya 2-3 kali dalam seminggu. Buah-buahan dan jenis sayuran berserat tinggi seperti bunga kol, kubis dan brokoli bisa membuat gangguan pencernaan dan diare. Pada kelinci angora sayuran tersebut bida juga merusak kualitas bulu. Kelinci menyukai wortel karena sayuran ini hanya sedikit mengandung air. Pemberian wotel sebaiknya dilakukan sesekali saja sebagai “hadiah”.
Untuk menjaga kualitas bulu, kelinci angora biasanya diberi makan jerami kering. Jerami bisa menjaga penyumbatan internal dalam rambut (wool block). Selain itu, kita juga bisa memberikan tablet pepaya atau vitamin lainnya untuk mencegah wool block.
Kebersihan
Merawat kelinci angora memerlukan perhatian lebih dibanding kelinci berbulu pendek. Kebersihan bulu harus benar-benar diperhatikan. Bulu-bulu yang panjang harus sering disisir agar tidak kusut. Bulu yang rontok harus dipisahkan. Kandang kelinci harus kering, tidak lembab. Penampung feses dan urin harus dibersihkan setiap hari. Ada beberapa tipe kandang kelinci untuk budidaya secara massal, silahkan lihat tipe-tipe kandang kelinci.
Kelinci angora yang telah dewasa bisa dimandikan, namun proses memandikan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Memandikan hendaknya di pagi hari yang cerah. Siapkan dua wadah air hangat sebagai tempat memandikan dan bilas. Gunakan samphoo khusus kelinci atau bila tidak ada bisa menggunakan samphoo untuk kucing. Siapkan juga handuk kering dan kalau memungkinkan hair dryer. Keringkan segera setelah kelinci selesai dimandikan dengan handuk dan hair dryer. Bila memungkinkan jemur sebentar dengan matahari pagi. Jangan terlalu lama membiarkan kelinci berada di dalam air.
Kesehatan
Tidak banyak gangguan kesehatan dalam memelihara kelinci. Bisanya kelinci sakit karena perut kembung atau mencret. Kedua hal tersebut bisa menyebabkan kematian. Penyakit lain yang mungkin adalah rabies, penyakit ini bisa menular ke hewan lain atau manusia. Ciri-cirinya ada bintik-bintik putih di telinga bagian dalam.
Reproduksi
Masa hamil kelinci angora berikisar 30 hari, bisa melahirkan banyak anak sekaligus seperti jenis kelinci lain. Sebaiknya tidak menyatukan kelinci jantan dengan yang lain kecuali untuk kepentingan pembibitan (perkawinan). Kelinci jantan dewasa yang disatukan dalam satu kandang bisa bertarung. Bahkan bila disatukan dengan anak kelinci atau kelinci muda bisa bertarung hingga mati. Kelinci angora bisa bertahan hidup hingga 10 tahun, bahkan bisa lebih bila perawatannya baik.
Kelinci umumnya dipelihara berdasarkan dua alasan, yakni untuk budidaya dan sebagai binatang kesayangan. Tidak ada batasan jelas mana yang termasuk jenis kelinci budidaya dan mana yang termasuk binatang kesayangan. Untuk membedakannya biasanya dilihat dari produktivitas daging, bulu dan kulit. Silahkan lihat panduan dasar ternak kelinci.
Jenis kelinci pedaging biasanya dipelihara untuk diambil dagingnya, oleh karena itu harus memiliki sifat-sifat yang cepat pertumbuhannya, bongsor badannya, dan cepat berkembangbiak. Lain lagi kalau tujuan budidaya ingin mengambil bulunya, biasanya untuk bahan baku woll walaupun di Indonesia masih jarang. Jenis kelinci yang digunakan biasanya berbulu tebal, seperti kelinci angora.
Selain itu, ada juga budidaya kelinci yang bertujuan untuk diambil kulitnya. Biasanya menggunakan kelinci-kelinci yang memiliki warna indah, bulunya halus dan kuat, kulitnya bagus lentur dan permukaan badannya luas. Dari tujuan budidaya tersebut, di Indonesia paling banyak adalah jenis kelinci pedaging. Budidaya kelinci untuk diambil woll dan kulitnya masih jarang mengingat permintaan industri woll dan kulit kelinci masih terbatas. Namun tidak ada salahnya kita mengenal jenis-jenis kelinci budidaya. Berikut ini jenis-jenis kelinci budidaya yang sering dijumpai di Indonesia.
a. Flemish Giant
Seperti namanya, jenis kelinci ini bobotnya bisa mencapai ukuran 10 kg. Rata-rata ras flemish giant dewasa berbobot 6 kg. Saat ini sedikit sulit mendapatkan ras flemish giant murni di Indonesia. Usaha ternak kelinci flemish giant kebanyakan menggunakan ras hasil silangan yang tidak sebesar ras murninya. Ciri-ciri fisik flemish giant bertubuh panjang dengan telinga lebar. Warna bulunya cukup beragam mulai dari putih, hitam, biru, coklat kekuningan (flawn), abu-abu cerah, abu-abu gelap, hingga hitam kecoklatan.
b. New Zealand white
Jenis kelinci New Zealand White
New Zealand White umur 2 bulan (Foto: alamtani)
Tidak seperti namanya, jenis kelinci ini bukan berasal dari New Zealand, melainkan dari Amerika. Didapatkan dari hasil persilangan flemish giant. Bobotnya bisa mencapai 5,5 kg dan bila dipelihara dengan baik umurnya bisa mencapai 10 tahun. Rata-rata jumlah anak dalam sekali kelahiran 10-12 ekor. Ras ini cocok dipelihara sebagai indukan untuk ternak kelinci. Warna bulunya putih albino dengan mata merah. Kelinci lokal atau kelinci Jawa. Ras ini banyak diternakkan di Indonesia.
c. Netherland Dwarf
Seperti namanya “Belanda kedil”, ras kelinci ini berukuran kecil dan pertumbuhannya lambat. Kelinci ini dibawa ke Indonesia oleh bangsa belanda dan dipelihara sebagai binatang asuhan di perkebunan-perkebunan kolonial. Selepas belanda hengkang masyarakat kita banyak membudidayakannya. Sebenarnya jenis ini kurang cocok untuk usaha ternak kelinci, tapi penyebarannya sudah begitu banyak di Indonesia.
a. Satin
Ras ini berasal dari Amerika Serikat. Bobot badan setelah berumur lebih dari 8 bulan bisa mencapai 4-5 kg. Jumlah anak per kelahiran 7-10 ekor. Jenis kelinci satin memiliki ruas-ruas tulang dan kuku yang kuat. Bentuk tubuhnya panjang dengan kepala yang lebar dan leher pendek. Sehingga posturnya terlihat kokoh dan kuat. Satin memiliki warna bulu mulai dari putih, kebiruan, coklat, gading, hitam dan californian (tubuh putih dengan moncong, telinga, ujung kaki dan ekor berwarna hitam).
b. Rex
Ras ini relatif baru dalam khasanah perkelincian. Dikenal di Amerika Serikat sekitar 1980-an sebagai kelinci hias. Namun karena memiliki keunggulan pedaging, jenis ini banyak dijadikan kelinci pedaging. Ternak kelinci rex paling cocok dilakukan di tempat berhawa sejuk, paling optimal tumbuh pada suhu sekitar 5-15oC. Bobotnya sekitar 3,6 kg dan rasa dagingnya lezat. Keunggulan jenis kelinci rex ini terletak pada bulunya yang halus dan kuat, tidak mudah rontok. Sehingga cocok untuk diambil kulitnya.
Kelinci angora
Kelinci angora (Foto: alamtani)
Jenis kelinci penghasil woll yang paling digemari adalah kelinci angora. Ciri-cirinya berbulu tebal dan halus. Rupa kelinci ini elok dan banyak disukai, oleh karenanya banyak dipelihara sebagai kelinci hias. Ada beberapa tipe kelinci angora yang cukup terkenal, yakni angora Inggris, angora Perancis, angora Jerman, angora peranakan satin dan angora peranakan giant flemish.
Ukuran tubuh kelinci angora beragam bergantung jenisnya, yang terkecil adalah angora Ingris dengan berat rata-rata 2,3 kg dan paling bongsor adalah angora peranakan giant flemish yang bisa mencapai 5 kg. Kelinci angora menyukai tempat yang sejuk, lebih dingin dibanding jenis-jenis kelinci lainnya. Tapi tidak menyukai tempat yang lembab. Bulunya yang tebal mudah rontok. Untuk mengetahui lebih jauh kelinci jenis ini silahkan lihat kelinci angora.
Referensi
Pedoman Pembibitan Kelinci yang Baik. 2011. Direktorat Perbibitan Ternak, Kementerian Pertanian.
Cahyo Saparinto. 2013. Grow Your Own Animal Farm. Lily Publisher.
Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok kelinci, yakni kelinci budidaya dan kelinci hias. Kelinci budidaya adalah jenis kelinci yang dibudidayakan untuk dikonsumsi dagingnya atau diambil kulit dan bulunya. Sedangkan kelinci hias adalah jenis kelinci untuk hewan kesayangan.
Sebenarnya tak ada batasan pasti antara kelinci hias dan budidaya. Banyak ras kelinci yang awalnya diperlakukan sebagai kelinci hias, dikemudian hari dimanfaatkan menjadi kelinci pedaging. Karena ras tersebut memiliki keunggulan pedaging seperti bobotnya yang besar, pertumbuhan bobot cepat dan perkembangbiakannya tinggi. Begitu pula sebaliknya, kelinci yang awalnya diperuntukan untuk pedaging namun karena bentuk dan rupanya indah memukau, kemudian dikembangkan sebagai kelinci hias.
Terdapat tiga fokus utama dalam ternak kelinci, yakni berorientasi pada daging, kulit dan bulu. Jenis-jenis kelinci pun memiliki keunggulan berbeda-beda, ada yang unggul di pertumbuhan daging, kualitas kulit dan produksi bulu atau woll. Di Indonesia, ternak kelinci masih didominasi oleh kelinci pedaging. Hal ini karena industri kulit dan woll kelinci belum berkembang luas.
Ada baiknya kita mengenal jenis-jenis kelinci agar bisa disesuaikan dengan orientasi ternak kita, apakah mau fokus pada daging, kulit atau bulu. Kementerian Pertanian mengeluarkan panduan untuk para peternak kelinci agar memelihara kelinci sesuai peruntukannya. Berikut jenis-jenisnya:
Pedaging: Flemish Giant dan New Zealand White
Kulit: Rex dan Satin
Bulu atau woll: Angora
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat mengenal jenis-jenis kelinci budidaya.
Menyiapkan kandang
Secara umum terdapat dua tipe kandang yakni, sistem terbuka dan tertutup. Kandang sistem terbuka berupa hamparan lahan yang sekelilingnya diberi pagar. Kelinci dibiarkan bebas berkeliaran dalam area tersebut. Dalam area kandang disediakan naungan untuk berteduh dan tempat istirahat. Kandang terbuka ini sudah menjadi tipikal usaha ternak kelinci tradisional di Indonesia. Dengan sistem seperti ini pemeliharaan relatif lebih mudah. Apalagi kalau hamparannya luas, kelinci dibiarkan mencari makan sendiri jadi kalau sekali-kali telat dalam memberi pakan tidak perlu khawatir. Kelemahan sistem ini memerlukan lahan yang luas. Hanya layak dilakukan di pedesaan dimana ketersediaan lahan cukup besar.
Kandang tertutup merupakan kandang yang dibatasi lantai, dinding dan atap. Kandang jenis ini cocok untuk usaha ternak intensif. Budidaya kelinci dengan sistem kandang tertutup memerlukan dua tipe kandang, yaitu tipe postal dan tipe baterai. Kandang tipe postal adalah kandang untuk menempatkan beberapa ekor kelinci sekaligus. Digunakan sebagai kandang perkembangbiakkan dan merawat anak-anak kelinci. Sedangkan kandang tipe baterai adalah kandang yang dirancang untuk mewadahi satu ekor kelinci per kandang, biasanya berbentuk rak bersusun. Cocok digunakan untuk pembesaran. Untuk mengetahui lebih jauh tentang sistem perkandangan kelinci, silahkan lihat tipe-tipe kandang kelinci.
Memilih indukan
Memilih bibit atau calon indukan harus benar-benar diperhatikan. Karena bibit berperan besar menentukan tingkat keberhasilan ternak kelinci. Indukan kelinci menentukan produktivitas dan kualitas hasil budidaya. Berikut ini beberapa kiat untuk memilih bibit ternak kelinci potong:
Cari kelinci yang memiliki riwayat kesehatan yang baik. Keturunan dari kelinci-kelinci yang menghasilkan banyak anak dalam sekali kelahiran.
Bobot tubuh indukan kelinci betina minimal 4-5 kg, jantan 3-5 kg.
Memiliki pinggul yang bulat penuh.
Punggung tidak cekung.
Mata cerah, tidak terlihat lesu dan ngantuk.
Bulu bersih, terutama di sekitar kelamin.
Panduan dasar ternak kelinci
Memberi pakan
Di alam bebas kelinci hanya mengkonsumsi hijauan. Untuk usaha ternak, kita bisa memberikan hijauan, konsentrat, ditambah dengan vitamin. Hijauan yang disenangi kelinci antara lain limbah sayuran, seperti sawi, wortel, lobak dan daun singkong. Juga jenis rumput-rumputan dan daun-daunan dari tanaman kacang tanah, jagung dan pepaya. Selengkapnya bisa dilihat dalam jenis-jenis makanan kelinci.
Sedangkan konsentrat biasanya berupa pelet buatan pabrik. Pemberian pelet dilakukan untuk memudahkan dan membuat praktis pemberian pakan. Pelet biasanya sudah memiliki kandungan nutrisi lengkap. Biaya pembelian pelet memang cukup mahal, namun ketersediaan dan kontinuitasnya lebih terjamin. Hal ini sangat diperlukan untuk usaha ternak kelinci secara intensif.
Pemberian hiijauan dimulai sejak kelinci berumur 2 minggu sedikit demi sedikit. Jenis hijaun yang diberikan sebaiknya dilayukan terlebih dahulu untuk mencegah kembung pada anak kelinci, yang bisa mengakibatkan kematian. Anak kelinci biasanya disapih setelah berumur 8 minggu.
Total kebutuhan pakan untuk kelinci mencapai 4-5% dari bobot tubuhnya per hari. Kelinci muda hingga 4 bulan membutuhkan hijauan 20% dari total pakannya. Kelinci lebih dari 4 bulan membutuhkan 60% hijauan dari total pakannya. Sebaiknya pisahkan waktu pemberian pakan konsentrat dengan hijauan. Misalnya, konsentrat diberikan pada pagi hari sekitar jam 10.00, hijauan bisa diberikan pada pukul 13.00-18.00.
Konsentrat berbentuk pelet untuk pakan ternak kelinci.
Mengawinkan kelinci
Salah satu parameter untuk melihat produktivitas ternak kelinci adalah dengan melihat tingkat kelahiran. Kelinci bereproduksi dengan melahirkan anak. Kelinci memasuki tahap dewasa dan siap dikawinkan pada umur 6-12 bulan, tergantung pada jenis rasnya. Secara alamiah, kelinci betina yang siap melahirkan anak akan menujukkan tanda-tanda berahi sebagai berikut:
Terlihat gelisah, perilakunya selalu mencari-cari pejantan.
Suka menggosok-gosokkan dagunya pada benda-benda di sekitarnya atau kelinci lain.
Vulva berwarna kemerahan dan basah.
Mengawinkan kelinci bisa dengan dua cara, yaitu secara berkelompok atau berpasangan. Perkawinan berkelompok dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah betina dan pejantan dalam satu area. Satu pejantan bisa mengawini 5-10 betina.
Sedangkan cara berpasangan dilakukan dengan memasukkan satu betina dan satu jantan dalam satu kandang. Selama masa perkawinan, amati apakah terjadi perkawinan atau tidak. Bila tidak, kemungkinan tidak cocok. Ganti pejantan dengan yang lain.
Berikut ini hal-hal umum yang perlu diketahui dalam mengawinkan kelinci:
Kelinci siap untuk dikawinkan setelah berumur 6-12 bulan, tergantung jenis ras.
Masa berahi kelinci berlangsung selama 11-15 hari.
Dari masa berahi satu ke masa berahi selanjutnya berlangsung selama 2 minggu.
Masa kehamilan berlangsung 28-35 hari, tergantung jenis ras.
Secara alami masa menyusui kelinci bisa berlangsung selama 8 minggu. Dalam usaha ternak kelinci masa menyusui eksklusif dilakukan selama 15-20 hari. Setelah itu anak kelinci diberi hijauan agar belajar makan sambil tetap menyusui, jangan disapih. Anak kelinci bisa disapih setelah 8 minggu.
Kelinci betina bisa dibuahi lagi (subur kembali) setelah 2 minggu terhitung sejak melahirkan.
Dalam satu tahun, kelinci bisa mengalami hingga 5 kali kehamilan.
Jumlah anak dalam satu kali kelahiran 4-12 ekor, tergantung jenis ras.
Masa produktivitas biasanya berlangsung 1-3 tahun. Bila kurang atau lebih dari itu biasanya jumlah dan kualitas anakan menurun.
Panen ternak kelinci
Tidak ada patokan pada umur berapa ternak kelinci bisa dipanen. Pasar kelinci saat ini tidak semasif jenis daging lain seperti unggas, sapi atau kambing. Kelinci biasanya dijual anakannya sebagai peliharaan. Untuk menjual anakan sebaiknya diatas 2 bulan, setelah masa penyusuan. Karena kelinci yang terlalu muda dikhawatirkan tidak akan bertahan terpisah dari induknya.
Sedangkan untuk pedaging, biasanya dipanen setelah kelinci berusia 3,5 bulan atau mempunyai bobot 2-3 kg. Lama waktu penggemukan untuk mencapai bobot tersebut berlangsung sekitar 2-3 bulan. Bila dijual lebih lama lagi, biasanya sudah tidak ekonomis karena kelinci membutuhkan pakan yang lebih banyak. Apabila kita ingin menjual bibit atau calon indukan, biasanya dipelihara hingga kelinci berumur 10-12 bulan. Harga bibit tidak lagi diperhitungkan per kg, tapi dilihat keunggulan keturunan dan kesehatannya.
Makanan kelinci di alam liar terdiri dari banyak jenis tanaman, mulai dari rumput-rumputan, sayuran daun, buah dan biji-bijian. Terkadang juga dijumpai memakan kulit kayu dan ranting yang lembut dalam jumlah yang kecil. Kelinci budidaya atau hewan kesayangan tidak jauh berbeda dengan kelinci liar, namun pemberian hijauan seperti sayuran dan buah harus dilakukan secara selektif.
Seperti juga manusia atau hewan lainnya, kelinci memiliki tingkat toleransi tertentu terhadap makanan. Cara terbaik mengetahuinya dengan mencobanya dalam jumlah kecil kemudian melihat reaksinya. Namun tentunya tidak praktis bagi para pembudidaya atau pehobi. Apalagi untuk kepentingan budidaya kelinci intensif, silahkan lihat panduan dasar ternak kelinci. Berikut ini kami sajikan jenis-jenis makanan dan cara pemberian makan kelinci yang kami rangkum dari sumber-sumber terpercaya.
Jenis makanan kelinci
Ada tiga jenis makanan ransum yang bisa dijadikan makanan kelinci, yakni air minum, makanan alami (jerami, sayuran, buah, biji-bijian) dan makanan pabrikan (pelet atau konsentrat). Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kelinci dengan pertumbuhan dan kesehatan yang baik, perlu keseimbangan dalam memberikan makan.
a. Air minum
Sebenarnya kelinci termasuk hewan yang sedikit membutuhkan air. Namun meskipun begitu air mutlak harus tersedia sepanjang waktu. Ada mitos yang berkembang, bila sudah diberikan sayuran, kelinci tidak perlu minum. Hal tersebut keliru, kelinci tetap memerlukan minum!
Air untuk kelinci adalah air tawar bersih. Pemberian air bisa menggunakan mangkuk atau botol. Selain bersih dari bibit penyakit, jangan sampai air yang diberikan telah ditumbuhi ganggang. Air minum yang disajikan dengan botol kalau tidak rutin dibersihkan biasanya ditumbuhi ganggang. Pastikan air minum ini tersedia selama 24 jam.
b. Jerami atau pelet
Makanan kelinci adalah jerami, rumput-rumputan yang telah dikeringkan. Jerami bisa dikatakan makakanan utama untuk kelinci peliharaan. Makanan ini bisa dalam bentuk jerami sebelum diolah atau berupa pelet buatan pabrik. Jerami atau pelet harus diberikan setiap hari, ibarat makanan pokok pada manusia. Kelinci mendapatkan protein dan nutrisi lainnya seperti kalsium dan vitamin dari asupan jerami. Jerami juga menjaga kesehatan gigi dan saluran pencernaan kelinci. Jeramin dalam bentuk pelet setidaknya harus mengandung 18% serat.
Hindari memberikan jerami atau pelet yang mengandung alfalfa secara rutin. Karena alfalfa meskipun bagus untuk ternak lain seperti kambing, tidak terlalu bagus untuk kelinci. Jerami alfalfa terlalu tinggi kalori dan protein yang bisa merusak gigi kelinci. Karena alfalfa tidak termasuk jenis rumput melainkan kacang-kacangan. Tetapi alfalfa bisa diberikan sewaktu-waktu dalam jumlah kecil.
c. Makanan segar
Selain jerami, makanan kelinci lain yang tak kalah penting adalah makanan segar. Makanan segar diberikan sebagai tambahan tidak sebanyak makanan pokok (jerami). Segaran yang bisa diberikan terdiri dari sayuran, daun-daunan atau herbal, buah-buahan, biji-bijian dan juga kecambah. Makanan kelinci dalam bentuk segaran dilakukan secara selektif karena tidak semua jenis segaran cocok untuk kelinci.
Makanan segar bisa diberikan setiap hari. Segaran harus terdiri dari 75% sayuran hijau, sisanya bisa buah-buahan atau herbal. Porsi buah-buahan kira-kira 1-2 sendok makan untuk setiap 2,5 kg bobot kelinci. Satu catatan penting, makanan segar sebaiknya tidak diberikan kepada anak kelinci berumur dibawah 3 bulan.
Hendaknya lakukan percobaan dulu sebelum memberikan makanan kelinci dalam bentuk segar. Berikan dalam porsi yang kecil saja selama 1×24 jam, kemudian amati. Apabila feses kelinci terlihat lunak atau bahkan mencret berarti makanan tersebut tidak cocok. Berikan jarak 5-7 hari untuk mencoba segaran yang tidak biasa lainnya untuk menghindari stres. Segaran yang tidak cocok bisa memicu diare pada kelinci. Disarankan juga untuk melayukan terlebih dahulu segaran yang akan diberikan. Fungsinya untuk menurunkan kadar air dan getah-getah yang bisa memicu diare.
Berikut ini sebagian dari daftar segaran yang bisa diberikan untuk kelinci berdasarkan rekomendai House Rabbit Society, disesuaikan dengan yang tersedia di pasaran:
Sayuran daun Sayuran non-daun Buah-buahan
Bayam Wortel Apel
Sawi hijau Brokoli Pir
Daun lobak Kubis Mangga
Daun wortel Paprika Pepaya
Selada air Labu kuning Nanas
Pak choy Pisang
Seledri Melon
Min
Referensi
House Rabbit Society. What to Feed Your Rabbit.
RWAF. Safe Fruits and Vegetables.
Daging kelinci menjadi sumber protein alternatif disamping unggas, daging sapi, atau kambing. Kelinci merupakan hewan yang cepat berkembang biak dan cukup mudah diternakkan. Usaha ternak kelinci bisa dilakukan secara sambilan atau intensif, silahkan lihat panduan dasar ternak kelinci. Sebelum memutuskan beternak kelinci ada baiknya mengenal terlebih dahulu tipe-tipe kandang kelinci.
Secara umum terdapat dua sistem perkandangan yang sering dipakai dalam beternak kelinci, yakni kandang kelinci sistem tertutup dan kandang kelinci sistem terbuka. Sistem tertutup biasanya digunakan oleh para peternak intensif sedangkan sistem terbuka banyak diadopsi oleh peternak tradisional. Masing-masing sistem perkandangan memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri.
a. Kandang kelinci sistem terbuka
Kandang kelinci sistem terbuka banyak diadopsi oleh peternak tradisional dimana usaha ternak dilakukan sebagai usaha sampingan. Kandang kelinci sistem terbuka sangat sederhana, kita tinggal memberikan pagar di sekeliling areal yang akan dijadikan kandang. Pagar cukup setinggi 0,5-1 meter, yang penting kelinci tidak bisa lolos atau loncat. Sebaiknya, pagar mempunyai pondasi yang cukup dalam untuk mencegah kelinci kabur dengan menggali lubang. Dalam sistem terbuka kelinci dibiarkan lepas bebas di areal kandang.
Areal kandang berupa tanah terbuka, di dalam areal disediakan kandang tertutup agar kelinci bisa berteduh dan beristirahat. Dalam areal kandang harus tersedia tempat minum dan pakan. Meski neralaskan tanah, permukaan lantai kandang harus memiliki drainase baik agar kondisi tetap kering. Kelinci tidak menyukai lingkungan yang lembab.
Keunggulan sistem ini, kelinci bisa berkeliaran di areal tertentu sehingga jadwal pemberian pakan tidak terlalu ketat. Si kelinci bisa mengais-ngais pakan sendiri bila peternak terlambat memberikan pakan. Biaya pembangunan kandang dan perawatannya relatif lebih murah. Kelemahannya, sistem ini memerlukan lahan yang luas dan pertumbuhan daging tidak optimal karena kelinci banyak bergerak. Selain itu, proses reproduksi kurang bisa diarahkan.
b. Kandang kelinci sistem tertutup
Sistem tertutup biasa dipakai untuk usaha ternak yang lebih serius atau intensif. Kelebihan sistem ini kebutuhan lahannya relatif lebih kecil, perkembangan kelinci lebih terkontrol, lebih fokus pada pertumbuhan daging. Kelemahannya biaya infrastruktur lebih mahal.
Untuk memulai usaha ternak kelinci dengan sistem kandang tertutup setidaknya diperlukan dua tipa kandang, yakni tipe postal dan tipe baterai. Tipe postal digunakan untuk proses perkawinan dan penyapihan anak, sedangkan tipe baterai digunakan untuk pembesaran.
Kandang tipe postal
Kandang kelnci tipe postal biasanya digunakan untuk proses perkawinan dan membesarkan anak kelinci sebelum disapih. Anak-anak kelinci biasanya disapih dari induknya setelah berumur 8 minggu. Kandang tipe postal kurang optimal untuk pembesaran, karena kelinci yang ada didalamnya akan lebih banyak bergerak. Pada proses pembesaran gerakan kelinci sebisa mungkin dikurangi agar semakin banyak pakan yang dikonversi menjadi daging.
Kandang tipe postal bisa diletakan di luar maupun di dalam ruangan. Bila ingin menempatkan kandang di luar ruangan sebaiknya gunakan dinding kandang dengan bahan tertutup seperti tripleks (jangan bilah bambu), fungsinya untuk menahan angin dan air hujan.
Kandang kelinci tipe postal
Kandang tipe baterai
Kandang kelinci tipe baterai paling cocok digunakan untuk pembearan. Pada umumnya ukuran kandang sebesar 60x40x40 cm, lebih baik lagi disesuaikan dengan jenis kelinci yang diternakan. Silahkan lihat jenis-jenis kelinci budidaya. Semakin besar jenisnya, semakin besar pula kandangnya. Perlu diperhatikan, kandang yang terlalu luas akan membuat kelinci banyak bergerak sedangkan kandang yang terlalu sempit akan membuat stres.
Kandang tipe baterai dibuat bertingkat atau bersusun seperti rak. Oleh karena itu alas kandang harus memiliki sekat untuk menampung kotoran dan air kencing kelinci. Sekat sebaiknya bisa dicopot dengan mudah untuk membersihkan kotoran. Bahan yang digunakan untuk kandang baterai bisa dari bilah bambu atau ram kawat. Khusus bagian lantai sebaiknya tidak menggunakan ram kawat karena berpotensi melukai kaki kelinci.
Kandang kelinci tipe baterai
Penempatan kandang kelinci tipe baterai bisa di luar ruangan atau dalam ruangan. Untuk kandang yang ditempatkan di luar ruangan, atap kadang harus dibuat dari bahan yang tak tembus air serta sebagian dindingnya sebaiknya tertutup. Agar angin malam atau air hujan tidak rembes ke dalam kandang.
ads6
ads7
Find Out
ads8
No comments:
Post a Comment